Thursday 31 July 2014

Potensi Diri Positif

Manusia dibekali dua potensi dalam mengarungi kehidupan ini, baik potensi diri yang negatif maupun potensi diri positif.

Kita melihat bagaimana berita-berita kejahatan memenuhi kolom koran maupun kotak tivi. Hal ini menandakan manusia memiliki potensi untuk merusak, baik merusak diri sendiri maupun lingkungannya.

Namun manusia juga dibekali potensi diri yang positif, yakni kemampuan-kemampuan alamiah yang bisa menjadikannya mencapai kematangan jiwa. Untuk menjadi baik maupun menjadi tidak baik seluruh sarana itu tersedia. Keputusannya ada di tangan manusia, apakah ia ingin menjadi pribadi yang baik ataukah menjadi pribadi yang merusak.

Potensi Diri Positif
Tentu saja sebagai pribadi yang ingin berkembang dan sukses sudah semestinya kita menggali potensi diri yang positif. Apabila kepribadian kita dipenuhi dengan potensi diri yang positif, pada waktunya akan menjadikan diri kita sebagai pribadi yang berkualitas.

Apa saja?
Potensi diri yang positif bisa dirangkum sebagai berikut:

#1. Adversity Quotient (AQ)

Adversity Quotient berhubungan erat dengan daya juang seseorang. Ketekunan, kegigihan, dan kesanggupan menahankan godaan merupakan bagian dari Adversity Quotient.

Sebuah penelitian panjang, kurang lebih 25 tahun, mengungkapkan anak-anak yang berani menahankan dan menunda kesenangannya dapat dipastikan hidupnya akan sukses. Penelitian itu dilakukan dengan memberikan anak-anak marshmallow, sejenis permen kenyal yang sangat disukai anak-anak. Diberitahukan bahwa siapa saja yang dapat menunda untuk memakannya hingga siang, maka akan diberikan marshmallow lebih banyak lagi.


Setelah mereka dewasa, ditemukan anak-anak yang ketika kecilnya menunda makan marshmallow agar mendapatkan lebih banyak marshmallow, mereka hidup lebih sukses dibandingkan dengan teman-temannya yang langsung memakan marshmallow.


Penelitian-penelitian lanjutkan ternyata mengungkapkan memang orang-orang yang berani mengendalikan keinginannya, menunda kesenangannya, dan mengendalikan hawa nafsunya sendiri hidupnya lebih sukses.

#2. Spiritual Quotient

Potensi diri positif yang harus diledakan dari diri kita adalah spiritual quotient atau kecerdasan mental spiritual. Potensi diri ini bertumpu pada kemampuan manusia mengolah jiwa sadarnya dan kearifan di luar ego. Spiritual Quotient mengarahkan manusia untuk memahami makna dibalik setiap tindakannya sehingga tidak merasakan kehampaan dalam hidup.

#3. Emotional Quotient

Emotional Quotient adalah potensi kecerdasan sosial emosional. Potensi ini berkaitan erat dengan potensi otak kanan. Orang-orang yang memiliki EQ tinggi bisa mengendalikan amarah, mempunyai kesadaran diri yang tinggi, bertanggung jawan, dan dapat memotivasi dirinya sendiri. Dalam penelitian peran EQ lebih dominan dibandingkan peran IQ.

#4. Intelectual Quotient

Potensi diri yang positif lainnya adalah intelectual quotient atau potensi mental intelektual. Berbeda dengan EQ yang merupakan fungsi otak kanan, IQ merupakan fungsi dari otak kiri. Perannya adalah merencanakan sesuatu secara logis, menghitung, dan menganalisa.

#5. Psychomotoric

Merupakan potensi fisik manusia. Seluruh fisik manusia merupakan sumber daya tak terkira sebagai modal untuk meraih dan menjalani hidup yang optimal.

Demikian beberapa penjelasan potensi-potensi diri positif yang sudah melekat pada manusia semenjak lahir. 

#potensi-diri
#potensi-diri-positif