Banyak orang mengingkan kesuksesan dan kekayaan, tetapi mereka tidak mau mengikuti tradisi orang-orang sukses. Keinginan kaya tidak bermakna apa-apa bila tidak diikuti keinginan kuat melazimkan TRADISI orang-orang kaya.
Prof. Carol Dweck, ilmuwan dari Stanford University, menjelaskan dalam bukunya Mindset: The New Psychology of Success ada dua mindset berbeda pada manusia. Pertama adalah Fixed Mindset - yang dilazimkan oleh orang-orang biasa. Dan kedua, Growth Mindset - tradisi jiwa orang-orang yang sukses.
Carol Dweck memberikan contoh perbedaan di antara keduanya dalam artikel ilmiahnya.
Maka tidak alasan bagi kita kecuali harus dapat mengubah mindset kita. Kita harus memiliki mindset-mindset yang bekerja menuju sukses. Tentu saja, Growth Mindset adalah salah satu jenis mindset yang mau tidak mau harus bersemayam dalam jiwa kita.
Bagaimana Membangun Growth Mindset?
Mindset-mindset menuju sukses dapat kita pelajari dari para pelatih olahraga. Mereka mengajarkan para atlet untuk mengumpulkan kemenangan-kemenangan kecil sebelum akhirnya mendapatkan kemenangan besar.
Anak kecil yang dilatih menjadi atlet akan diajarkan hal-hal kecil yang sebelumnya tidak bisa mereka lakukan. Misalnya bagaimana atlet sepakbola dapat mengoper bola dengan akurasi tinggi. Mereka dilatih mengoper dengan akurat. Ketika mampu melakukannya dengan akurat, itu-lah yang disebut kemenangan kecil.
Dari kemenangan kecil ini, kita mengetahui bahwa kemampuan kita dapat dibangun dan dikembangkan dengan latihan dan kerja keras. Kemenangan kecil ini menumbuhkan rasa percaya diri.
Semakin banyak meraih kemenangan-kemenangan kecil dalam hidup, semakin dekat kita dengan Growth Mindset. Dan mindset itu adalah salah satu mindset menuju sukses yang Anda perlukan.
Prof. Carol Dweck, ilmuwan dari Stanford University, menjelaskan dalam bukunya Mindset: The New Psychology of Success ada dua mindset berbeda pada manusia. Pertama adalah Fixed Mindset - yang dilazimkan oleh orang-orang biasa. Dan kedua, Growth Mindset - tradisi jiwa orang-orang yang sukses.
Carol Dweck memberikan contoh perbedaan di antara keduanya dalam artikel ilmiahnya.
Murid-murid dengan Fixed Mindset percaya bahwa kecerdasan dan bakat mereka merupakan sesuatu yang tidak dapat diubah. Mereka menggambarkan dirinya memiliki tingkat kecerdasan tertentu, dan mereka berusaha untuk tampil cerdas, jangan sampai terlihat bodoh.
Sedangkan murid-murid dengan Growth Mindset (Mindset Berkembang) meyakini bahwa kecerdasan dan bakat dapat terus dibangun melalui usaha dan kerja keras. Mereka percaya bahwa siapapun bisa jadi lebih cerdas jika mau berusaha.Riset Carol Dweck ini mengubah cara pandang banyak orang mengenai pola pikir orang-orang sukses, bahwa mereka percaya semua kemampuan yang ada dirinya dapat terus-menerus dikembangkan. Terungkap bahwa murid-murid dengan Growth Mindset dapat mencapai nilai yang lebih baik dan lebih tinggi.
Maka tidak alasan bagi kita kecuali harus dapat mengubah mindset kita. Kita harus memiliki mindset-mindset yang bekerja menuju sukses. Tentu saja, Growth Mindset adalah salah satu jenis mindset yang mau tidak mau harus bersemayam dalam jiwa kita.
Bagaimana Membangun Growth Mindset?
Mindset-mindset menuju sukses dapat kita pelajari dari para pelatih olahraga. Mereka mengajarkan para atlet untuk mengumpulkan kemenangan-kemenangan kecil sebelum akhirnya mendapatkan kemenangan besar.
Anak kecil yang dilatih menjadi atlet akan diajarkan hal-hal kecil yang sebelumnya tidak bisa mereka lakukan. Misalnya bagaimana atlet sepakbola dapat mengoper bola dengan akurasi tinggi. Mereka dilatih mengoper dengan akurat. Ketika mampu melakukannya dengan akurat, itu-lah yang disebut kemenangan kecil.
Dari kemenangan kecil ini, kita mengetahui bahwa kemampuan kita dapat dibangun dan dikembangkan dengan latihan dan kerja keras. Kemenangan kecil ini menumbuhkan rasa percaya diri.
Semakin banyak meraih kemenangan-kemenangan kecil dalam hidup, semakin dekat kita dengan Growth Mindset. Dan mindset itu adalah salah satu mindset menuju sukses yang Anda perlukan.